cover
Contact Name
Muhammad Najib Habibie
Contact Email
najib.habibie@gmail.com
Phone
+6285693191211
Journal Mail Official
jurnal.mg@gmail.com
Editorial Address
Jl. Angkasa 1 No. 2 Kemayoran, Jakarta Pusat 10720
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
ISSN : 14113082     EISSN : 25275372     DOI : https://www.doi.org/10.31172/jmg
Core Subject : Science,
Jurnal Meteorologi dan Geofisika (JMG) is a scientific research journal published by the Research and Development Center of the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (BMKG) as a means to publish research and development achievements in Meteorology, Climatology, Air Quality and Geophysics.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 1 (2021)" : 5 Documents clear
PENCITRAAN STRUKTUR KECEPATAN GELOMBANG RAYLEIGH DI PULAU SULAWESI DAN NUSA TENGGARA TIMUR MENGGUNAKAN AMBIENT NOISE TOMOGRAPHY Muhamad Fadhilah; Abdul Haris; Bayu Pranata; Agustya Adi Martha; Nova Heryandoko; Supriyanto Rohadi
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.156 KB) | DOI: 10.31172/jmg.v22i1.778

Abstract

Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan wilayah yang memiliki tatanan tektonik kompleks, sehingga penting untuk menggambarkan kondisi bawah permukaan wilayah tersebut. Metode Ambient Noise Tomography (ANT) digunakan untuk memahami struktur tektonik tersebut dengan mencitrakan struktur kerak atas di bawah area penelitian ini. Pada penelitian ini, kami menggunakan data waveform komponen vertikal dari Januari 2020 hingga Mei 2021 dari 89 seismograf INATEWS- BMKG di Pulau Sulawesi dan NTT. Secara umum, tahap pertama dimulai dari pemrosesan data berfokus pada persiapan data tunggal dan korelasi silang untuk memperkiraan fungsi Green antara pasangan stasiun. Estimasi waktu tempuh kelompok gelombang Rayleigh untuk periode 2 s dan 12 s diperoleh dari waktu tunda hasil korelasi silang. Peta yang diperoleh menunjukkan variasi kecepatan gelombang Rayleigh di daerah penelitian berkisar antara 1,8 – 2,5 km/s. Teknik analisis frekuensi-waktu (Frequency-Time Analysis) digunakan untuk mendapatkan kurva dispersi untuk mengukur kecepatan kelompok antar stasiun. Kecepatan grup digunakan sebagai input dalam inversi tomografi. Proses tomografi dilakukan dengan menggunakan FMST v1.1 dimana pemodelan forward dan inverse dilakukan secara iteratif. Hasil pemodelan untuk periode 2 s menunjukkan bahwa Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara memiliki anomali kecepatan yang lebih rendah (1,8 km/s) dibandingkan wilayah lain (2,0 – 2,3 km/s). Pada periode 12 s anomali kecepatan rendah berada di wilayah Sulawesi Utara. Anomali kecepatan rendah ini berkorespondensi dengan gunung berapi dan dataran Inter-Volcano yang berumur Kuarter di Sulawesi. Sementara untuk wilayah NTT nilai kecepatan gelombang Rayleigh berkisar antara 1,8 – 2,4 km/s.
GEODETIC SLIP RATE ESTIMATES FOR THE KUMERING AND SEMANGKO SEGMENTS OF THE SUMATERA FAULT Irwan Meilano; Susilo Susilo; Endra Gunawan; Budi Parjanto
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.256 KB) | DOI: 10.31172/jmg.v22i1.802

Abstract

The Sumatran fault is a right lateral active inland fault in southern Sumatra, Indonesia. Although historical earthquake records have shown that magnitude 7 class earthquakes have occurred during the last century, the slip rates along the Sumatran fault have not been studied in detail. This is the first research using a new dense GPS array, in which stations are orthogonal to the fault, to analyze the fault slip rates along the Kumering and Semangko segments in southern Sumatra. In this study, we process GPS data from 14 campaign and continuous GPS points. The results show velocities of 14 mm/yr and 15 mm/yr for these two fault segments, respectively. Our estimated geodetic slip rate suggests that the Sumatran fault has a relatively homogeneous slip rate from southern to northern Sumatra.
AQUIFER VULNERABILITY EVALUATION IN SOUTHWESTERN NIGERIA FROM AHP-GODT MODEL USING GEO-ELECTRICAL DERIVED PARAMETERS Saminu Olatunji; Ahmed Muyiwa Emiola; Adewale Warith Adebisi
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.164 KB) | DOI: 10.31172/jmg.v22i1.764

Abstract

The study aimed  to determine the exposure levels of the subsurface aquiferous layers, owing to the alarming rate of contamination of the groundwater within 8.150 0N - 8.156 0N and 4.244 0E - 4.248 0E. Thus, aquifers' overlying layers, resistivity, and thickness anomalies were determined to generate an aquifer vulnerability map. A multi-criteria decision method of estimated Groundwater confinement, Overlying strata, Depth to Aquifer, and Topography index approach was implemented. Schlumberger's Vertical Electrical Sounding technique was implemented to acquire 30 Vertical Electrical Sounding points under a maximum half-current electrode separation (AB/2) of 65 m. IP2Win geophysical software packages were used to analyze the varying layer resistivity, depth, thickness, and also the sounding curves of the study area. The 2D model revealed a maximum of four geo-electric layers. The layers' resistivity and thickness ranges are clayey silt topsoil (52.5-1104 Ωm; 0.5-9.59 m), weathered layer (10.3-804 Ωm; 0.6-12.1 m), fractured basement (5.5-50832 Ωm; 6.7-18.1 m) and fresh basement (8.3-27348 Ωm; infinity m). On the Groundwater Overlying Strata Depth to Aquifer and Topography model scale, the area is generally characterized by the moderate vulnerability. Implying here is that aquifers have a moderate protective capacity in which the overlying strata above the aquifer are mostly impermeable layers (clay and silt) of high thickness and low porosity.
Analisis Perubahan Parameter Fisis dan Kimiawi Sebagai Studi Prekursor Gempa Bumi di Wilayah Yogyakarta Divyana Meidita; Agustya Adi Martha; Yosi Setiawan; Supriyanto Rohadi
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1799.913 KB) | DOI: 10.31172/jmg.v22i1.766

Abstract

Gempa merusak pernah terjadi di sekitar Sesar Opak, Yogyakarta pada 27 Mei 2006 dengan kekuatan 6,3 Mw. Sebagai upaya mitigasi, BMKG melakukan pengamatan parameter fisis dan kimiawi dengan memasang sensor parameter prekursor di Stasiun Pundong dan Piyungan, Yogyakarta. Data parameter prekursor (radon, geotemperatur, suhu udara, dan ketinggian air tanah) diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) BMKG, sedangkan data parameter gempa bumi diperoleh dari katalog BMKG dengan kriteria magnitudo  dan jarak episenter dalam radius km pada tahun 2018. Penelitian ini menganalisis variasi nilai parameter prekursor yang berasosiasi dengan aktivitas gempa bumi di wilayah Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada beberapa penelitian terdahulu dengan menggunakan metode statistik. Validasi dilakukan secara kuantitatif menggunakan data curah hujan dan secara kualitatif menggunakan data kondisi geologi dari studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi perubahan nilai parameter prekursor sebelum gempa bumi dengan variasi nilai yang dipengaruhi oleh besarnya parameter gempa, tetapi masih sulit dibedakan apakah anomali terjadi akibat aktivitas tektonik atau kondisi meteorologis.
PENGELOMPOKAN DATA GEMPA BUMI MENGGUNAKAN ALGORITMA DBSCAN Raisa Rizky Amelia Rahman; Arie Wahyu Wijayanto
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v22i1.738

Abstract

Gempa bumi merupakan bencana alam yang tidak dapat dicegah maupun dihindari. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemetaan dan pengelompokan wilayah gempa untuk mendukung upaya minimalisasi dampak yang ditimbulkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data gempa bumi di Indonesia yang bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Penelitian ini menggunakan algoritma DBSCAN dalam mengelompokkan data ke dalam beberapa cluster. Metode untuk menguji validitas hasil cluster adalah dengan menggunakan Silhouette Coefficient dan Gamma Index. Hasil clustering pada penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa dengan menggunakan algoritma DBSCAN diperoleh 3 cluster wilayah beresiko terjadi gempa bumi berdasarkan karakteristik parameter gempa bumi yang dihasilkan. Kombinasi nilai ε dan MinPts yaitu 0,28 dan 3 menghasilkan nilai Silhouette Coefficient sebesar 0,81091 dan Indeks Gamma sebesar 0,98104 yang menggambarkan bahwa DBSCAN mampu mengelompokan wilayah berpesiko terjadi gempa bumi dengan cukup baik. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan suatu instansi dalam pengambilan keputusan terkait penanganan (mitigasi) bencana gempa bumi.

Page 1 of 1 | Total Record : 5